Tidak Ada Tembakan Dari Dalam Rumah Teroris di Temanggung

Dalam Breaking News MetroTV saat perburuan teroris di Beji, Kedu, Temanggung, reporter MetroTV mengatakan bahwa dari dalam rumah terdengar tembakan membalas berondongan peluru polisi. Karena pemirsa televisi tidak mendengar secara langsung suara-suara tembakan tersebut, pemirsa televisi mempercayai saja apa yang disampaikan oleh reporter MetroTV.

IMG00055

Akan tetapi, dalam Kabar Petang TVOne lepas maghrib tadi, orang desa Beji yang menyatakan pendapat bertentangan dari apa yang disampaikan oleh reporter MetroTV. Orang tersebut bernama Sudarsono. Dia diwawancarai oleh TVOne pada acara Kabar Petang Minggu 9 Agustus 2009. Sudarsono mengatakan bahwa mulai dari pukul empat sore hari Jumat 7 Agustus 2009 tidak ada tembakan dari dalam rumah yang dikepung.

Sudarsono menceritakan bahwa pada hari Jumat itu sekitar pukul empat sore ada dua orang yang ditembak di sawah yang ditanami jagung di Desa Beji. Pada Jumat sore! Kemudian, Sudarsono diminta oleh aparat untuk menjemput Pak Muhzahri untuk datang. Kepada Pak Muhzahri, Sudarsono diminta untuk merahasiakan siapa tamu yang ingin bertemu dengan Pak Muhzahri. Kemudian setelah menjemput Pak Muhzahri, Sudarsono diminta mengantarkan lampu soakley ke bukit yang terdapat di belakang rumah yang dikepung. Memang, dalam Breaking News MetroTV Sabtu shubuh, ada lampu soakley yang menyorot bolak balik ke rumah yang dikepung.

Ada sesuatu yang bertentangan dan butuh penjelasan dari kesaksian Sudarsono, yaitu mengenai tembakan dari dalam rumah. Reporter MetroTV menyampaikan ada tembakan dari dalam rumah. Sedangkan, Sudarsono yang dari Jumat sore sampai selesainya pengepungan menyatakan tidak ada tembakan sama sekali dari dalam rumah. Hal lain yang membutuhkan penjelasan adalah dua orang yang ditembak di antara tanaman jagung. Siapakah kedua orang tersebut? Sudarsono mengaku tidak mengenal kedua orang tersebut karena keduanya bukan orang desa Beji. Sudarsono tidak tahu ke mana kedua orang yang ditembak tersebut dibawa. Sudarsono hanya tahu bahwa setelah ditembak, kedua orang tersebut dimasukkan ke dalam mobil aparat.

Misteri perburuan teroris. Akankah kita mendapatkan penjelasan yang lugas mengenai hal tersebut? Benarkah yang mati di dalam itu Noordin M Top?

Komentar

Posting Komentar