Komodo, Komoduk dan Komotol

Komodo. Ya, Kang Kombor menulis lagi tentang Komodo. Kali ini, tentu karena Kang Kombor ikut gembira mendengar bahwa Taman Nasional Komodo atau Komodo National Park telah diumumkan menjadi salah satu dari Tujuh Keajaiban Alam yang Baru atau New Seven Wonders of Nature bersama enam situs lainnya. Seperti diumumkan oleh Bernard Weber di Zurich, Swiss, secara provisional Tujuh Keajaiban Alam yang Baru itu diurutkan menurut abjad adalah Amazon, Halong Bay, Iguazu Falls, Jeju Island, Komodo, Puerto Princesa Underground River, Table Mountain.


Judul kiriman ini, yaitu Komodo, Komoduk dan Komotol sejujurnya terinspirasi dari kiriman Maztrie yang berjudul Komodo Komoditi Kamadatu atau Komodo Komoditi Komedi.


Komodo

Komodo pada kiriman ini mengacu kepada binatang yang disebut sebagai kadal raksasa purba yang masih hidup di beberapa pulau di Nusa Tenggara Timur. Pulau-pulau yang ditinggali oleh komodo itu -- yang tiga pulau terbesarnya adalah Pulau Komodo, Pulau Padar -- sejak 1980 sudah dibuat menjadi Taman Nasional Komodo atau Komodo National Park. Pada 1986, Taman Nasional Komodo dideklarasikan oleh UNESCO sebagai World Heritage Site and a Man and Biosphere Reserve.

Komodo, binatang liar yang mengandung bakteri berbahaya pada air liurnya itu, sejak sebulan lalu dijadikan bahan pro dan kontra. Penyebabnya adalah karena Taman Nasional Komodo didaftarkan dalam kegiatan pemilihan tujuh keajaiban alam yang baru yang diselenggarakan oleh New7Wonders. Eh bukan... Kontroversi bukan terjadi karena itu karena pendaftaran Taman Nasional Komodo itu dilakukan sendiri oleh pemerintah melalui Kemenbudpar pada tahun 2007. Anehnya, kontroversi keikutsertaan komodo itu baru merebak pada Oktober 2011, justru sebulan sebelum waktu pemilihan berakhir dan pemenang pemilihan tujuh keajaiban alam yang baru itu diumumkan. Kontroversi merebak setelah pemerintah melalui Kemenbudpar menarik diri dari keikutsertaannya dalam pemilihan New Seven Wonders of Nature. Kontroversi itu, seperti halnya kontroversi keikutsertaan perempuan Indonesia dalam ajang kontes kecantikan Ratu Sejagad (Miss Universe), ada pro kontranya. Yang pro Kang Kombor sebut komoduk dan yang kontra Kang Kombor sebut komotol. Komodonya sendiri nggak tahu apa-apa soal pro dan kontra yang terjadi...

Komotol

Mengenai komotol ini Kang Kombor sengaja tulis lebih dahulu tidak sesuai judul. Suka-suka Kang Kombor dong ya, mau nulis urut atau tidak urut dengan judul. Hehehe...

Komotol ini Kang Kombor ambil dari kata tolak komodo. Komotol adalah gerakan untuk menolak komodo dijadikan obyek dalam pemilihan new seven wonders of nature. Gerakan komotol ini mengatakan bahwa:
  • Pemilihan New Seven Wonders of Nature adalah scam alias kegiatan tipu-tipu di internet. 
  • Yayasan New7Wonders adalah yayasan yang tidak jelas karena alamatnya berada di museum.
  • Yayasan New7Wonders tidak ada hubungannya dengan PBB
  • Yayasan new7Wonders tidak layak untuk melakukan pemilihan 7 keajaiban dunia
  • Berkaca pada pemilihan new seven wonders of world sebelumnya, tidak ada korelasi antara predikat salah satu keajaiban dunia dengan peningkatan turis yang datang ke negara pemenang
  • Orang asing memanfaatkan nasionalisme WNI untuk keuntungan mereka
Kemudian, komentar positif dari gerakan komotol ini adalah alih-alih membuang duit untuk memperkaya orang asing penyelenggara pemilihan new seven wonders of nature, lebih baik dananya dipergunakan untuk melakukan konservasi atau pelestarian komodo. Yang terakhir Kang Kombor nilai positif walaupun komotol ini sejauh ini hanya bicara saja soal pengumpulan dana untuk konservasi komodo itu. Omong doang dan tidak ada aksi nyatanya.
Gerakan komotol ini di twitter menggunakan hash tag tolak komodo (#tolakkomodo)

Komoduk

Berkebalikan dengan komotol adalah komoduk. Komoduk Kang Kombor ambil dari kata dukung komodo. Komoduk ini adalah gerakan untuk mendukung dan memenangkanTaman Nasional Komodo dalam ajang pemilihan tujuh keajaiban alam yang baru yang diselenggarakan pemilihannya oleh New7Wonders sejak 2007 yang lalu.

Bayangkan saja, pada 2007 saat pemilihan new seven wonders of nature dimulai, ada 440 lokasi dari 220 negara yang didaftarkan untuk dipilih sebagai tujuh keajaiban alam yang baru. Dari 440 itu diseleksi hingga muncul 77 lokasi. Kemudian, pada 21 Juli 2009 tinggal 28 lokasi. Dari 28 lokasi itulah akhirnya akan dipilih 7 lokasi saja yang akan diumumkan sebagai pemenang new seven wonders of nature.

Gerakan komoduk ini dikomandani oleh Panitia Pendukung Pemenangan Komodo pada ajang pemilihan new seven wonders of nature yang diketuai oleh Emmy Hafild. Komoduk ini kemudian diperkuat dengan pengangkatan H.M. Jusuf Kalla sebagai Duta Komodo. Pengangkatan Pak JK sebagai Duta Komodo ini memperkuat komoduk karena kemudian setelahnya kampanye komoduk ini semakin masif. PPPK kemudian membuka layanan sms untuk mendukung komodo dengan sms KOMODO yang dikirim ke 9818. Di setiap kesempatan Pak JK mengajak masyarakat untuk mengirim sms. Bahkan, Pak JK pun mengajak Presiden SBY untuk mengirim sms mendukung komodo. Di televisi, setiap hari ajakan mendukung komodo pun selalu disampaikan, comtohnya adalah dalam acara INBOX di SCTV.

Gerakan komoduk ini berkeinginan agar Taman Nasional Komodo berhasil menjadi pemenang pada ajang pemilihan tujuh keajaiban alam versi N7W. Kemenangan itu tentu akan memberikan kebanggaan baru pada Indonesia yang akhir-akhir ini hanya bisa mengelus dada sebagai negara kampiun dalam korupsi.

Komoduk ini di twitter menggunakan hash tag dukungkomodo (#dukungkomodo).

Sebagai pendukung komodo, Kang Kombor merasa lucu pada orang-orang yang mengatakan kegiatan pemilihan tujuh keajaiban baru oleh New7Wonders sebagai scam. Pada 2007, pengumuman New Seven Wonders of World -- di mana Borobudur tidak terpilih karena kurang dukungan -- dilakukan secara meriah di Lisabon. Kemduian, website New7Wonders.com memiliki ranking yang sangat baik di internet dengan PR8, alexa rank 7.930. Situs berita USA Today pun pernah menulis mengenai pemilihan 7 wonders of nature itu.

Kang Kombor sudah membaca seluruh alasan para penolak komodo tetapi Kang Kombor tetap mendukung komodo dan mengajak untuk mendukung komodo. Ibaratnya, kalau pun benar pemilihan new seven wonders of nature itu scam, ya komodo tetap harus menang. Masa dalam ajang scam pun kita kalah... Hahaha...

Komoduk Unggul Sementara dari Komotol

Per 11-11-11 komoduk unggul sementara dari komotol karena Taman Nasional Komodo masuk ke dalam daftar 7 keajaiban alam yang diumumkan oleh Bernard Weber di Swiss. Kang Kombor menyebut sementara karena pemenang tetap baru akan diumumkan pada Februari 2012 yang akan datang. Semoga Taman Nasional Komodo pada Februari 2012 nanti tetap masuk ke dalam daftar 7 keajaiban alam versi New7Wonders.

Konservasi dan Wisata Komodo Bisa Berjalan Beriringan

Konservasi dan turisme komodo dapat berjalan beriringan. Bukankah selama ini seperti itu adanya? Taman Nasional Komodo didirikan sejak 1980 dan sejak itu wisata komodo sudah ada. Lalu, apakah setelah Taman Nasional Komodo menjadi 7 keajaiban alam kemudian kehidupan komodo akan dikalahkan demi rupiah? Saya kira, pendapat seperti itulah yang justru naif karena konservasi komodo dan wisata komodo tetap dapat berjalan beriringan. Tentu saja tidak seluruh pulau yang menjadi habitat komodo harus dibuka untuk turisme. Cukup satu saja, misalnya sehingga di pulau-pulau lain komodo dapat hidup tanpa gangguan manusia.

Komentar

  1. Mau masuk 7 keajaiban dunia atau tidak, itu bukan persoalan penting. yang penting justru bagaimana kita, masyarakat Indonesia mengenal dan bisa melestarikan TN Komodo dengan baik dan layak sehigga bisa mengangkat potensi wisata Indonesia.

    BalasHapus
  2. Caranya bagaimana tuh, Om Aji Prast?

    BalasHapus

Posting Komentar