Portal Berita Web 3.0 di Indonesia

Web telah berevolusi dari Web 1.0, ke Web 2.0 dan sekarang kita berada di era Web 3.0 . Web 1.0 adalah eranya Geocities dan Hotmail di mana web hanya merupakan halaman HTML satu arah (read only) dan situs web statis. Pengguna internet bernavigasi di internet menggunakan direktori Yahoo dan DMOZ. Web 2.0 menawarkan user-generated content dan read-write web. Pengguna mengkonsumsi sekaligus berkontribusi memberikan informasi melalui blog atau situs seperti Flickr, YouTube, Diggm dan lain-lain. Garis yang memisahkan pengonsumsi dan penerbit konten menjadi kabur pada era Web 2.0 ini. Selanjutnya, Web 3.0 adalah eranya web semantik, personalisasi (seperti iGoogle), intelligent search dan mobilitas.



Sudahkah situs web di Indonesia sampai pada era Web 3.0?


Kang Kombor coba membandingkan sembilan portal berita daring di Indonesia. Mereka adalah Detik.com, Kompas.com, VivaNews.com, Tempo.co, OkeZone.com, MediaIndonesia.com, Inilah.com, Republika.co.id dan AntaraNews.com. Kang Kombor akan membatasi perbandingan kesembilan portal berita daring tersebut hanya pada personalisasi dan mobilitas. Lema web semantik dan kecerdasan artifisial Kang Kombor nilai lebih ke arah struktur halaman web terhadap mesin pencari, bukan pada kita manusia.

Personalisasi

Terima Apa Adanya

Henry Ford, pendiri Ford Motor Company pernah mengatakan, "Pelanggan dapat memilih warna apa saja sepanjang itu hitam." Sebagai informasi, pabrik mobil yang didirikan oleh Henry Ford dulu hanya memproduksi mobil berwarna hitam. Ketika ada pelanggan yang menginginkan warna lain, itulah jawaban Ford.

Itu dulu pada awal Abad ke-20. Kini tentu sudah tidak jamannya lagi untuk memaksa pelanggan membeli mobil dengan warna yang tidak disukainya. Akan tetapi, sayang sekali, itulah yang ditawarkan oleh Detik.com, Kompas.com, OkeZone.com, MediaIndonesia.com, Inilah.Com, AntaraNews.com, Republika.co.id dan Tempo.co. Pengunjung kedelapan website itu harus menerima apa adanya berkaitan dengan tata letak yang mereka sediakan. Tak ada sedikitpun pengunjung dapat memindahkan bagian-bagian dari website itu sesuai dengan prioritas ketertarikan pengunjung. Kaku dan statis, terima apa adanya.

Aturlah Sesuai Seleramu

Berkebalikan dengan kedelapan portal berita yang meminta pengguna untuk menerima apa adanya, VivaNews.com menawarkan sesuatu yang lebih. Pengunjung dapat memindah-mindahkan bagian-bagian dari halaman utama portal berita milik Grup Bakrie itu sesuai dengan selera kita. Dengan kata lain, pengunjung dapat mengatur tata letak website sesuai selera pengunjung. Kemajuan! VivaNews dalam hal ini lebih baik daripada kedelapan portal berita daring yang lain walaupun Kang Kombor tidak tahu apakah hasil personalisasi itu dapat disimpan oleh pengguna.

Berikut sedikit bukti bahwa kita dapat mengatur tata letak website VivaNews.com.

Tata letak awal

Tata letak setelah dipersonalisasi

Kawan-Kawan tentu dapat membedakan kedua gambar di atas. Itulah bukti bahwa tata letak website VivaNews.com dapat kita atur sesuai selera kita.

Selain dapat memindah-mindahkan kanal, kita juga dapat menyembunyikan, mengurangi atau menambah jumlah berita yang akan ditampilkan pada setiap kanal. Lihatlah pada ketiga gambar di bawah.

Keadaan awal kanal Wawancara

Isi kanal Wawancara disembunyikan

Jumlah artikel wawancara ditambah sampai maksimal
Dalam soal yang kedua ini pun Vivanews lebih baik daripada Detik.com, Kompas.com, OkeZone.com, MediaIndonesia.com, Inilah.Com, AntaraNews.com, Republika.co.id dan Tempo.co.

Mobilitas

Mari kita melihat kepada mobilitas yang ditawarkan oleh kesembilan portal berita tersebut. Pada era Web 3.0, semua website harus mendukung mobilitas penggunanya dalam arti website itu harus menawarkan versi bergerak (mobile version). Kalau portal berita tidak punya versi bergerak, kalah dong sama blog Kombor.com ini, hehehe...

Tidak Punya Versi Bergerak

Sungguh sayang sekali. Di era Web 3.0 ada portal berita yang tidak memiliki versi bergerak. Mohon maaf apabila sebenarnya punya. Akan tetapi, saat Kang Kombor buka dengan native browser Blackberry Gemini, website ini menampilkan halaman seperti apabila dibuka dengan peramban komputer personal. Portal berita yang tidak memiliki versi bergerak itu adalan MediaIndonesia.com.

MediaIndonesia.com dibuka dengan BlackBerry

Tidak Dapat Mencari Berita dan Tidak Dapat Melihat Berita Yang Lampau

Portal berita berikut memiliki versi bergerak tetapi pengguna tidak dapat melakukan pencarian dan tidak dapat mencari berita-berita yang telah lampau: Kompas.com, Tempo.co. Kompas.com versi bergerak menyediakan fasilitas pencarian tetapi ketika Kang Kombor coba, fasilitas tersebut tidak dapat dipergunakan.

Kompas.com versi bergerak

Tempo.co versi bergerak


Tidak Dapat Mencari Berita tetapi Dapat Melihat Berita Yang Telah Lampau

Di versi bergerak AntaraNews.com, Republika.co.id, Detik.com, dan Inilah.com kita tidak dapat mencari berita berdasarkan kata kunci tertentu tetapi kita dapat melihat berita yang telah lampau. Akses menuju berita lampau yang ditawarkan oleh versi bergerak keempat portal berita tersebut berbeda-beda.

Versi bergerak AntaraNews.com
Versi bergerak Inilah.com
Versi bergerak Republika.co.id
Versi bergerak Detik.com

Untuk AntaraNews.com, navigasi ke berita lama mengikuti nomor halaman dan tanda panah. Pada saat mencoba mengklik tanda panah ganda saat menulis kiriman ini, Kang Kombor sampai ke berita pada Juni 2011. Republika.co.id memberikan navigasi ke berita lama dengan taut navigasi Prev dan Next. Kita dapat terus mengklik Next. Entah batasnya sampai hari, minggu atau bulan, Kang Kombor tidak tahu. Tadi Kang Kombor mencoba klik sekitar empat kali dan baru sampai ke berita bertanggal 16 Desember 2011. Detik.com memberikan navigasi ke berita lama dengan taut navigasi Berita Selanjutnya. Apabila berita pada hari yang bersangkutan habis akan ada taut navigasi Berita Hari Lalu. Setelah di klik, kita akan mendapatkan menu untuk mencari berita yang lalu pada tanggal tertentu. Ketika Kang Kombor klik pada kolom tahun, tahun terlama adalah 2006. Lucunya ada tahun yang ada di depan sampai 2015. Inilah.com memberikan fasilitas pencarian berita yang lampau melalui menu seperti Detik.com. Untuk mengakses menu tersebut kita hanya perlu menuju Indeks berita dan klik kanal berita tertentu.

Fasilitas pencarian berita lampau Detik.com

Fasilitas pencarian berita lampau Inilah.com
Detik.com dan Inilah.com bukannya tidak memberikan fasilitas pencarian. Ada fasilitas pencarian di Detik.com dan Inilah.com. Sayang sekali fasilitas pencarian itu tidak berfungsi ketika Kang Kombor coba. Inilah yang menjadikan Detik.com dan Inilah.com Kang Kombor masukkan ke kategori ini.

Dapat Melakukan Pencarian Berita dan Dapat Melihat Berita Yang Telah Lampau

Versi bergerak dari OkeZone.com dan VivaNews.com lebih maju dari ketujuh situs portal berita daring yang telah dibahas sebelumnya. OkeZone.com dan VivaNews.com memungkinkan pengguna perangkat bergerak untuk melakukan pencarian dan melihat berita yang telah lampau di situs versi bergerak mereka.

Versi bergerak OkeZone.com
Versi bergerak VivaNews.com
OkeZone.com memberikan akses ke berita lampau melalui link navigasi seperti yang diberikan oleh AntaraNews.com dan Republika.co.id. Khusus untuk OkeZone.com, jumlah halaman bergantung jumlah artikel berita yang terdapat di masing-masing kanal. Ada yang sampai halaman ke-10, ada yang sampai halaman ke-435 dan ada yang sampai halaman ke-2500-an. Akan tetapi, artikel berita paling jauh berhenti pada November 2007. Sedangkan, VivaNews.com memiliki fasilitas pencarian berita lampau seperti yang dimiliki oleh Detik.com dan Inilah.com. Pengguna dapat mencari berita berdasarkan tanggal tertentu.

Fasilitas pencarian berita lampau VivaNews.com

Fasilitas pencarian di OkeZone.com dan VivaNews.com juga berfungsi. Sebagai informasi, Kang Kombor menggunakan lema pencarian yang sama di semua versi bergerak situs portal berita yang menyediakan fasilitas pencarian. Lema pencarian itu adalah "nunun".

Hasil pencarian OkeZone.com
Hasil pencarian VivaNews.com

Situs Portal Berita Daring Nasional dan Web 3.0

Dari kesembilan situs portal berita daring nasional yang Kang Kombor perbandingkan pada dua aspek Web 3.0 (yaitu personalisasi dan mobilitas) di atas, ternyata hanya VivaNews yang paling mendekati kriteria Web 3.0. Kang Kombor katakan paling mendekati karena Kang Kombor tidak tahu apakah personalisasi tata letak situs web VivaNews.com dapat disimpan oleh pengguna atau tidak. Tidak ada fasilitas untuk menyimpan hasil utak-atik tata letak situs web VivaNews.com. Tadi Kang Kombor mengutak-atik dalam keadaan login dan ternyata ketika peramban ditutup dan Kang Kombor buka situs web VivaNews.com lagi, tampilan VivaNews.com kembali ke tampilan bakunya.

Khusus untuk MediaIndonesia.com, Kang Kombor terpaksa mengatakan bahwa Anda hidup di era Web 1.0. Sayang sekali, web terus berevolusi dan ternyata Anda hanya menjadi fosil.

Komentar

  1. Waduh, detail banget ni postingannya, Kang. Saya belum paham semuanya nih.. soal web saya betul-betul pemula..:D btw, penggunaan bahasa Indonesia bakunya keren tuh, Kang.. jarang orang nonbahasa yang pakai istilah "daring" dan "versi bergerak". salut!

    BalasHapus
  2. wah...jan sip tenan.
    kupas tuntas sampe amblas.
    mantep infone.
    salam kenal.
    cah nganjuk-baron-mabung

    BalasHapus
  3. Wehh...
    nembe metani sesuatu kayane ik, ketok tlaten ngene...
    :P

    BalasHapus
  4. MUXLIMO, sama, mas mux. saya juga baru kenal internet dan web di 1996. dalam kurun waktu 1995 sampai 2011 ternyata web telah berevolusi.

    mengenai penggunaan kata daring, versi bergerak, dll., saya coba sebisa-bisanya, mas.

    juanx criex, hehehe itu maksudnya jangkrik ya? saya sedang bergairah kemarin sehingga saya harus melakukannya sampai tuntas. hahaha.... salam kenal kembali dari sleman.

    Maztrie, sapa ngerti enek dwuwite. hahaha...

    Suryaden, sssttt... aja sero-sero!

    BalasHapus
  5. Kalo soal portal, wah... biasanya ngintip yang judulnya kayaknya seru tapi ternyata beritanya ngambang.

    Anu Kang Kombor, soal saya disindir agar gak gabung dengan komunitas blogger di fesbuk sebetulnya personal saja dengan adminnya bukan dengan anggota lainnya. saya sekedar chat sama dia udah diatur-atur, disuruh supaya yang komen ibu-ibu jangan meladeni yang laki-laki muda, katanya ntar saya digosipin.

    okelah dia khilaf sesaat, tapi sudah telanjur saya males nitip link di komunitas ini. dan masih gengsian, gak mau disalahkan. saya liat kerjaannya emang merhatiin foto blogger ibu-ibu muda di fesbuk dan godain mereka sampe dia sendiri di dunia nyata males keluar nyari istri yang nyata...

    BalasHapus
  6. Ami, hehehe... yang judul seru dan berita ngambang pasti detik.

    Jauhari, kalau nulisnya konsultasi dulu sama Sampeyan tentu bisa lebih berisi analisisnya, Om.

    BalasHapus
  7. juara deh postingannya... ampun kang...hehe...

    BalasHapus
  8. Saya sedang survey perkembangan penggunaan Teknologi Informasi Berbasis Internet maupun penggunaan aplikasi berbasis Linux/Free Open Source Software di wilayah kab. Nganjuk, karena saya sendiri asli Nganjuk, hehehe ^_^b

    Kunjungi salah satu blog'e wong Nganjuk juga www.ekosuhartono.com.

    Data website sudah saya masukkan ke database, silahkan lihat data saudara disini Data Hasil Survey.

    SMS 085645879099

    BalasHapus

Posting Komentar