Gotong Royong
Aktivitas Indonesia YogyakartaApakah ada yang masih ingat arti kata gotong royong? Kang Kombor sendiri sudah lupa apa artinya sejak pelajaran PMP hilang dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah kita. Dulu sih waktu masih sekolah, sering sekali Kang Kombor membaca perihal gotong royong itu.
Akan tetapi, walaupun lupa artinya, Kang Kombor selalu mengusahakan untuk hadir dalam setiap kegiatan gotong royong yang dilakukan oleh warga sekitar tempat Kang Kombor tinggal. Di desa-desa kegiatan gotong royong lebih sering dilakukan daripada di daerah perkotaan. Bahkan, mungkin di kota kegiatan gotong royong malah sudah tidak ada.
Di desa, hampir seluruh kegiatan pembangunan yang ditujukan untuk kepentingan bersama dilakukan secara bergotong-royong pengerjaannya. Pembuatan talud selokan, penguatan tebing sungai, pembuatan saluran air, pembuatan atau pengerasan jalan, dan lain-lain. Bahkan, dulu pun pembuatan rumah dilakukan secara bergotong royong. Waktu Kang Kombor kecil sampai usia SMA masih sering mendapat undangan "sambatan". Sambatan ini biasanya berupa gotong-royong untuk mengganti rangka atap yang sudah tua. Pekerjaan dimulai dengan menurunkan genting, membongkar rangka atap yang tua kemudian mengganti dengan rangka atap yang baru dan diakhiri dengan memasang genting kembali. Sambatan sendiri berasal dari kata "sambat" (Bahasa Jawa) yang bisa diartikan dengan "minta tolong". Entah apa kata yang pas dalam Bahasa Indonesia. Apabila ada yang tahu, silakan disampaikan kepada Kang Kombor.
Akan tetapi, walaupun lupa artinya, Kang Kombor selalu mengusahakan untuk hadir dalam setiap kegiatan gotong royong yang dilakukan oleh warga sekitar tempat Kang Kombor tinggal. Di desa-desa kegiatan gotong royong lebih sering dilakukan daripada di daerah perkotaan. Bahkan, mungkin di kota kegiatan gotong royong malah sudah tidak ada.
![]() |
Gotong royong membuat saluran air di Pedukuhan Jetis, Desa Caturharjo |
Di desa, hampir seluruh kegiatan pembangunan yang ditujukan untuk kepentingan bersama dilakukan secara bergotong-royong pengerjaannya. Pembuatan talud selokan, penguatan tebing sungai, pembuatan saluran air, pembuatan atau pengerasan jalan, dan lain-lain. Bahkan, dulu pun pembuatan rumah dilakukan secara bergotong royong. Waktu Kang Kombor kecil sampai usia SMA masih sering mendapat undangan "sambatan". Sambatan ini biasanya berupa gotong-royong untuk mengganti rangka atap yang sudah tua. Pekerjaan dimulai dengan menurunkan genting, membongkar rangka atap yang tua kemudian mengganti dengan rangka atap yang baru dan diakhiri dengan memasang genting kembali. Sambatan sendiri berasal dari kata "sambat" (Bahasa Jawa) yang bisa diartikan dengan "minta tolong". Entah apa kata yang pas dalam Bahasa Indonesia. Apabila ada yang tahu, silakan disampaikan kepada Kang Kombor.