Goa Jepang di Kaliurang

Naik ke Pos Pengamatan Gunung Merapi di Plawangan saat masih kelas III SMP dan kelas I SMA, Kang Kombor melewati persimpangan ke arah Goa Jepang yang terdapat di Kawasan Wisata Kaliurang di lereng Gunung Merapi. Sayangnya, sampai pagi tadi, Kang Kombor belum pernah menyusuri jalan setapak menuju goa peninggalan tentara Jepang yang dibuat di punggung bukit di Kawasan Wisata Kaliurang tersebut.


Ya, pukul sembilan pagi Kang Kombor ajak Dhenok dan Yu Kombor untuk menunggangi Si Ngorok menuju Kaliurang. Kami mengambil rute Barat, yaitu dari Sleman ke Turi kemudian di Pulowatu belok ke arah Pedukuhan Candi lalu di sebelah Utara Candi belok ke kanan di pertigaan yang ada polisi jujurnya, eh... maksudnya patung polisi...

Lewat jalur Barat berarti Kang Kombor tidak melewati Pakem. Kang Kombor baru sekali lewat jalur Barat itu sehingga belum hafal nama-nama pedukuhan atau desa yang Kang Kombor lewati. Singkatnya, kami melewati pos retribusi wisata yang terdapat di sebelah Barat. Kemudian kami langsung menuju Gerbang Nirmolo.

Karena ini adalah kali pertama Dhenok dan Yu Kombor jalan-jalan ke Kaliurang maka Kang Kombor tidak mengajak naik ke Plawangan tetapi hanya ke Goa Jepang.

Jalan setapak menuju Goa Jepang dan Plawangan dari Gerbang Nirmolo ini sama sampai ditemui persimpangan. Goa Jepang ke kiri dan  Plawangan ke kanan. Kami ke Goa Jepang yang pertama ditemui, yaitu Goa Jepang yang terdiri dari tiga goa yang dihubungkan oleh sebuah lorong goa di dalamnya. Bukan goa yang dalam melainkan hanya goa sekitar 10 meter - 20 meter saja dalamnya.

Di depan Goa Jepang di Kaliurang

Kang Kombor ingin melanjutkan ke Goa Jepang yang ditembok pada bagian mulut goanya tetapi Dhenok sudah lelah sehingga kami pun akhirnya turun. Sampai di bawah kami langsung menuju Gerbang Plawangan Turgo, pintu gerbang utama Tawan Wisata Alam Kaliurang. Kami ingin menikmati air terjun. Sayangnya, air terjun di Kaliurang itu sudah mati. Nampaknya erupsi Merapi terakhir telah menyumbat sungai kecil yang mengalirkan air dari mata airnya menuju air terjun di Kaliurang tersebut.

Di Plawangan Turgo pun masih tampak pepohonan yang gundul tanpa daun. Daerah Kaliurang memang dihajar oleh erupsi Merapi yang terakhir sehingga banyak pepohonan yang terbakar dan mati. Selain itu, ada beberapa bagian jalan setapak yang tertimbun longsor sehingga tidak dapat dilewati oleh pengunjung yang berwisata ke Kaliurang.

Kera di Plawangan Turgo, Kaliurang
Dalam perjalanan menuju Goa Jepang itu kami bertemu dengan rombongan kera yang sedang turun. Kami sempat memberi makan beberapa kera dengan kudapan yang kami bawa. Ternyata, kera-kera itu turun sampai ke parkiran Gerbang Nirmolo. Sedangkan, di Plawangan Turgo, kera-kera turun sampai bagian dalam gerbang saja.

Yu Kombor masih penasaran ingin naik sampai ke Plawangan. Hmm... nampaknya Kang Kombor harus mengantar Yu Kombor lagi ke Kaliurang untuk naik sampai ke Plawangan.

Komentar

Posting Komentar