Oracle Membunuh Java Browser Plugin dan Pengaruhnya pada Java Script

java browser plugin
Minggu lalu Kang Kombor menulis tentang Google membunuh Picasa. Ternyata, sebelumnya Oracle telah mengumumkan penghentian Java Browser Plugin. Oracle mengumumkan membunuh Java Browser Plugin pada 27 Januari 2016. Penghentian itu akan efektif mulai tahun depan dengan dikeluarkannya Java Development Kit yang baru. Kang Kombor terkejut membaca berita itu karena banyak sekali website menggunakan java-script. Akankah penghentian Java Browser Plugin itu berpengaruh pada aplikasi web berbasis java dan java-script?

Setelah baca sana-sini, syukurlah, penghentian Java Browser Plugin itu tidak berpengaruh pada semua aplikasi web berbasis java dan sama sekali tidak berpengaruh pada java-script. Hanya aplikasi yang menggunakan java applet yang mengharuskan penggunaan Java Browser Plugin yang akan terkena imbas penghentian itu. Untuk aplikasi web yang tidak menggunakan java applet seperti itu, penghentian Java Browser Plugin tidak berpengaruh. Bahkan, Google Chrome sendiri telah meninggalkan Java Browser Plugin. Mozilla sendiri sedang dalam proses untuk meninggalkan Java Browser Plugin. Oracle mengajak para pengembang aplikasi untuk migrasi ke plugin-free-web menggunakan teknologi Java Web Start.


Bagaimana pengaruh penghentian Java Browser Plugin pada java-script? 


Kita tidak boleh menyamakan java applets dengan java-script. Java dapat dipakai untuk membuat java applets, yaitu aplikasi kecil yang dikirimkan kepada pengguna. Apabila pengguna meluncurkan java applet dari sebuah peramban, eksekusi akan dilakukan di Java Virtual Machine yang prosesnya tidak dilakukan di peramban web.

Sedangkan, java-script adalah bahasa pemrograman yang berjalan di peramban web, bukan di mesin virtual. Java adalah bahasa pemrograman jauh lebih besar dan jauh lebih rumit yang dapat dipakai untuk membuat sebuah aplikasi mandiri . Sebuah java applet adalah sebuah aplikasi mandiri. Sedangkan, java-script adalah teks yang dapat diinterpretasikan oleh peramban dan dapat berfungsi/bekerja di peramban secara langsung (tanpa memerlukan mesin virtual).

Alasan Penghentian Java Browser Plugin


Java Browser Plugin dan Adobe Flash sudah lama dikenal sebagai plugin yang tidak aman. Kerentanan keduanya sering dieksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, contohnya melalui pembuatan malicious applications. Dukungan untuk Java Browser Plugin sudah mulai ditinggalkan oleh pengembang peramban seperti yang sudah dilakukan oleh Google Chrome yang telah membuang Java Browser Plugin dan Mozilla sedang dalam proses untuk meninggalkan plugin java itu.

Alternatif untuk aplikasi web agar tidak menggunakan plugin java dan  Adobe Flash Player adalah penggunaan HTML5. Sayangnya, belum semua peramban dan pengembang web mau menggunakan HTML5.

Setelah matinya Java Browser Plugin, matinya Adobe Flash Player tinggal menunggu waktu saja. Apakah cepat atau lambat, mari kita tunggu bersama-sama.

Komentar