Carrefour Menipu Pelanggan

Banyak keluhan mengenai penipuan di koran yang ditulis oleh pelanggan dan ditujukan kepada Carrefour. Siang ini, Kang Kombor juga mengalami penipuan yang dilakukan oleh Carrefour.

Ceritanya, Kang Kombor sedang belanja bekal dan oleh-oleh mudik. Rencananya, 27 September 2008 nanti Kang Kombor akan menyusuri pantura Jawa Barat dan Jawa Tengah Bagian Barat untuk mudik ke Sleman. Idul Fithri yang akan jatuh pada hari Rabu, 1 Oktober 2008 membuat Kang Kombor memutuskan untuk berlebaran di Sleman. Biasanya, Kang Kombor berlebaran di Tangerang dan pada H+2 baru berangkat mudik.

Kang Kombor mampir di Carrefour Cikokol -- yang berada di kompleks D-Best Cikokol -- setelah mengantarkan istri mengambilkan rapor adik ipar yang bungsu di SMA7 Tangerang.

Menjelang lebaran seperti saat ini setiap pusat perbelanjaan (hypermarket) menjual aneka biskuit, tidak terkecuali Carrefour Cikokol. Ada Assorted Biskuit dari Khong Guan, Nissin Wafer, Biskuit Roma, Wafer Roma, Wafer Gery, Serena EggRoll, dll. Nah, pada rak aneka biskuit itu dipampangkan harga satuan dan harga karton.

Singkat cerita, karena harga karton lebih murah dari harga satuan, Kang Kombor beli satu karton Khong Guan biskuit. Sekarton isi 6 kaleng. Cukup untuk dibagi ke keluarga di Sleman.

Yang membuat Kang Kombor kesal adalah pada saat di kasir, Si Kasir tidak memiliki pengetahuan memadai mengenai sekarton biskuit yang Kang Kombor beli. Dia tanya ke kasir lain di kanan-kirinya. Sama pada nggak tahu. Kang Kombor tanya:

"Kenapa sih, Mbak?"
"Biskuit ini sepertinya boleh belinya maksimal dua kaleng."
"Nggak mungkin dong, Mbak. Di raknya ada dicantumkan harga karton kok."
"Benar, Pak. Ini hanya maksimal dua. Makanya untuk kepastiannya saya tanya senior dulu."

Kasir itu mengangkat bendera merah lalu menggoyang-goyangkannya. Hmm... Saya teringat di Hypermart, apabila mau minta bantuan penyelia (supervisor) si kasir akan menyalakan lampu. Ternyata di Carrefour Cikokol pakai bendera partai nasionalis (baca: warna merah).

Sekian menit bendera digoyang-goyangkan sang senior (mungkin maksudnya penyelia) tidak datang. Memang saya tidak melihat seorang penyelia pun di Carrefour ini. Berbeda dengan Hypermart yang penyelianya selalu standby di area kasir. Saya tambah kesal karena kebetulan kasir yang ini memang lambat. Saya amati, di kasir sebelah sudah tiga keranjang penuh belanjaan lewat tetapi di kasir ini saya harus menunggu lama untuk dilayani. Aneh, Carrefour punya kasir nggak terampil.

"Mbak, buat apa susah-susah. Di rak ada harga karton. datangi saja raknya dan lihat."
"Tidak, Pak. Item ini maksimal belinya dua kaleng."
"Buat apa dong dicantumin harga karton? Kalau mau beli dua kaleng, ngapain saya belanja di Carrefour. Lagipula, di rak dipampangkan harga karton. Sedangkan, pengumuman maksimal dua kaleng itu tidak ada."

Jujur, saya memang tidak melihat pengumuman maksimal dua kaleng. Yang sempat saya lihat ada tanda bertuliskan "Maksimal 6 buah" itu pun pada rak sirup Marjan.

Setelah sekitar sepuluh menit menunggu, tukang bantu memasukkan belanjaan berseragam putih yang tadi pergi mencari "senior" kembali dan mengatakan ke kasir bahwa harga promo maksimal dua kaleng dan kalau beli kartonan pakai harga satuan. Bah! Tidak ada harga promo di rak. Yang ada adalah harga satuan dan harga karton.

"Sudah deh, Mbak. Nggak jadi beli. Carrefour memang tukang tipu. Saya beli karena ada harga karton. Kalau pakai harga satuan, nanti saya beli di toko dekat rumah saja. Di rak dicantumkan ada harga satuan dan harga karton kok di kasir berubah jadi harga promo maksimal dua kaleng dan beli sekarton harga normal. Nggak jadi deh. Keluarin aja. Nih terusin barang yang lain."

Kang Kombor heran saja. Praktek Carrefour kok seperti itu. Bikin capek pelanggan saja. Sudah bawa sekarton biskuit muter-muter sampai ke kasir, eh, sampai di kasir dapat "pernyataan" lain.

Untuk Carrefour, tolong kurangi kegiatan tipu-tipu. Kalau memang tidak ada harga karton, buang semua tanda harga karton di rak. Kalau memang kasirnya yang tidak mampu, ganti dong pakai kasir yang mampu. Masa program toko tiga baris kasir tidak ada yang tahu. Kanan - kiri sudah ditanya kasirnya tidak pada tahu. Apa yang beli sekarton biskuit isi enam kaleng hanya Kang Kombor?

*catatan:
Kejadian hari ini Sabtu (20/09/2008) di Carrefour Cikokol sekitar pukul 12 siang.

Komentar

  1. wah kang kombor sleman toh? berarti tetangga dunk
    saya juga ngayogjokarto je, tapi pinggir wetan, sekarang di tangerang juga tepatnya di Perumnas II tangerang, wah ga nyangka nih tetangga:)

    BalasHapus
  2. We... Lah, ketemu jape methe lagi.

    Walaupun asli Sleman, kita harus membangun Tangerang (Banten) karena kita tinggal di Tangerang.

    Gabung dong ke KBBC (http://blogerbenteng.com). Besok 21/9/08 ada buka bersama di rumah Om Anggara (http://anggara.org).

    BalasHapus
  3. kayaknya strategi marketing kang ..jadi sedikit menipu dan barang harus di beli 2 ...sperti harga cuman RP 99.998 nggak sampai 100 rb..tapi bayar harus 100 rb..kembaliannya nggak ada..

    tapi boleh juga kang...harus berani dan pinter kayak kang kombor...selamat mudik lebaran :D

    BalasHapus
  4. Bisa rusuh deh kalo ada saya disitu.. *astagfirullah puasa* Gag jadi rusuh.. Setelah ramadhan aja rusuh lagi.. ;)

    BalasHapus
  5. Nggak sekalian di screenshot wajah kasih yang oon itu Kang?

    BalasHapus
  6. Kalau saya melihatnya begini kang, ada banyak faktor yang menyebabkan bisa terjadi demikian. Dan menurut saya hal ini tidak bisa disamaratakan untuk semua Carrefour. Dan menurut saya mungkin di hypermart juga memiliki kelemahan yang tidak dimiliki Carrefour. He2, maaf saya bukan marketingnya Carrefour, tapi saya kok cenderung lebih objektif. Nuwon.

    BalasHapus
  7. ternyata perusahaan asing kalo udah di indonesia sama aja ya, jadinya kayak lokal juga.. malahan yang lokal kadang lebih bagus service nya

    BalasHapus
  8. Saya juga pernah, beda antara harga promo dengan kertas contekan kasir jadi kasirnya harus cek dulu lihat di karton baru dia ubah angkanya setelah minta supervisor cancel data lama.

    BalasHapus
  9. bnyk kasus nih carrefour... bbrpa wktu yg lalu jga ada kluhan yg sama di salah satu media cetak nasional... aneh2 aja... bkanx mmbrikan knymanan mlah mmbrikan kksalan

    BalasHapus
  10. Kalau di tempat tinggal saya di kota kecil ponorogo juga seperti itu kang, Kalau aku sebaliknya. Di barcode si tulis satuan. Setelah saya tanyakan kasirnya malah disuruh beli 1 pack. Apa ngga aneh ya kang? Sudah susah malah dibikin susah. Malang aku. Akhirnya aku beli di toko eceran dengan harga yang lebih mahal..

    BalasHapus
  11. menang harus berhati2 berarti walau dari luar negeri

    BalasHapus
  12. nah jadi bingung mau komen apa kang..mungkin masing2 ada kelebihan dan kekurangan ya..oh iya dapat PR nih kang dari OOM..

    BalasHapus
  13. kalo dulu waktu awal2 berdiri di amplaz jogja carrefour pelayanannya baik sekali en memuaskan toh ada kurang sana sini yaa maklum lah, sekarang sih jarang kesana, abisnya parkirnya mahal bgt, 2 jam pertama 1500, belom lagi parkir luar yg 2000 kalo malem minggu utk motor, cape deh

    BalasHapus
  14. Carefour memang begitu, tidak usah buat konsumen, dikalangan pemilik produk atau manufaktur,..Carefour adalah raja. Ia bisa menentukan harga berapa yang bisa masuk,dengan segala persyaratan. Kalau tidak setuju tidak uah masuk carefour.

    BalasHapus
  15. kesel juga klo gt.., wahh.. orang carefour harus liat tulisan ini ni.., biar tau mereka.. :D

    BalasHapus
  16. ndak pernah ke carefour.. paling ke alfamart atau pasar tradisional kadang-kadang ke kuburan beli bunga 7 rupa buat ritual he he

    BalasHapus
  17. mmm...
    perlu di bersih" tuh manajemen nya..
    pantes dah mulai terpuruk kualitasnya..

    BalasHapus
  18. Wah pesannya bapak Prabowo, belilah di pasar Tradisional,
    Semoga pasar tradisional bisa menyaingi carefure.
    kekekeke.

    BalasHapus
  19. Iya memang sering gitu...bahkan pada barang2 elektroniknya di label harga biasanya kan ada spesifikasi barang yang akan dijual ini juga sering salah..

    Ujian orang puasa kali Mas...

    Salam kenal,

    BalasHapus
  20. Setuju!!! Mustinya sekalian catat nama kasirnya, bro. Biar kapok...

    BalasHapus
  21. Nggak jadi belanja di carrefour. males jadinya

    BalasHapus

Posting Komentar