Bacang Makanan Tradisional a la Tangerang


Bacang adalah makanan tradisional terbuat dari beras dan dibungkus dengan daun bambu. Semacam arem-arem, ada isinya berupa biji kacang dengan parutan kelapa yang rasanya gurih. Walaupun seperti arem-arem tetapi dari sisi bentuk agak menyerupai ketupat.

Kang Kombor tidak tahu persis apakah bacang ini makanan tradisional khas Sunda, Banten, Tangerang atau Betawi. Yang pasti, Kang Kombor menemukan bacang ini di Tangerang. Pada akhir tahun 2003 Kang Kombor yang numpang mertua di Cikupa pergi ke kantor numpang bus. Bus yang Kang Kombor tumpangi sering mampir di pompa bensin Cikupa. Di sana ada seorang kakek-kakek penjual bacang. Sampai saat ini penjual bacang itu masih jualan bacang setiap pagi. Terus terang, Kang Kombor belum pernah beli karena Kang Kombor sudah sarapan.

Walaupun kenal bacang sudah lama tetapi Kang Kombor baru mencicipi bacang tahun 2008. Ada penjual bacang dan lepet (kita bahas lain kali) di dekat tempat tinggal Kang Kombor. Bacang itu pun bukan Kang Kombor yang beli melainkan kawan-kawan dari Cukanggalih Ciakar yang pada main ke rumah Kang Kombor. Mereka membawa bacang dan lepet yang masing-masing dijual Rp500 per buah.

Apabila bacang di pompa bensin dijual di pagi hari waktu orang-orang berangkat kerja maka di dekat tempat tinggal Kang Kombor penjual bacang dan lepet justru berjualan sore sampai menjelang isya. Dengan demikian, tidak ada waktu khusus mengenai kapan bacang sebaiknya dihidangkan. Menurut Kang Kombor sih, bacang ini asyik juga untuk teman berbincang sambil begadang. Mau jodohnya the atau kopi, bacang tidak protes. Bahkan diberi teman air putih pun bacang tetap diam.

Mungkin ada di antara Sampeyan yang tahu mengenai bacang ini makanan tradisional khas daerah mana, silakan informasikan kepada Kang Kombor. Kebetulan baru lusa Kang Kombor akan ketemu penjual bacang itu lagi. Sabtu pekan lalu Kang Kombor kehabisan lepet sehingga lusa Kang Kombor akan mendatangi penjual bacang itu agak sorean.

Apabila dapat lepetnya, Kang Kombor akan ceritakan juga di blog ini walaupun Kang Kombor bukan ahli boga. Terus terang, makan bacang dan lepet lebih asyik daripada membahas hasil survey LSI yang menyebutkan pilpres akan berlangsung satu putaran. Hladalah, itu artinya cawapres dari partai Kang Kombor gagal jadi wapres dong?

[+] Ah, itu pasti survey pesanan, Kang, jangan direwes!
[=] Hus, di mana-mana memang lembaga survey baru bekerja apabila ada pesanan. Minimal ada sponsornya.
[+] Makanya, Kang, hasilnya juga pesanan pula.
[=] Hus! Jangan berprasangka. Buktinya kemarin waktu pilleg lembaga survey nggak meleset.
[+] Justru hasil survey itu tujuannya untuk mempengaruhi pikiran masyarakat untuk memilih, Kang.

Nah, nah, nah... Benar kan, makan bacang akan lebih asyik daripada membahas hasil survey LSI yang terbaru itu.

-------------

Sent from my KomborBerry® smartphone





Komentar

Posting Komentar