Gultik = Gule Tikus

Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1999. Waktu itu Kang Kombor diajak jalan-jalan sama kawan Kang Kombor yang orang Jakarta. Kang Kombor kan asli Sleman dan saat itu selama kuliah berdomisili di Karawaci, Tangerang. Kami muter-muter Jakarta dan setelah puas kami ke Blok M di sekitar Blok M Plaza untuk mencari makan a la Blok M. Pilihan jatuh kepada gultik.

Hmm… Kang Kombor nggak tahu gultik itu apa. Kang Kombor nggak nanya. Ikut aja pokoknya. Waktu ditunjukkan pedagang gultik, Kang Kombor merasa itu seperti penjual gule. Kang Kombor tetap tidak tanya. Pun ketika kami mulai memesan.

Eh, ternyata benar. Itu adalah gule. Maka Kang Kombor pun mulai mencicipi. Tasted good. Kang Kombor pun melahap makan gultik itu. Nyam-nyam… lumayan juga rasanya. Sendok demi sendok nasi, kuah gule dan potongan danging masuk ke mulut Kang Kombor dan setelah dikunyah sekitar sepuluh kali – iya 10 kali tidak 33 kali – dia pun meluncur dari mulut ke perut melalui kerongkongan. Perut yang tadinya kosong dan hanya berisi angin mulai terisi nasi dan daging.

gultik

Saat Kang Kombor menelan suapan terakhir, kawan Kang Kombor bertanya, “Mbor, Lu tahu nggak yang Lu makan itu?”

“Gultik kan?” sahut Kang Kombor cepat.

“Iya gultik. Lu tahu nggak gultik itu apa?”

“Setahu gue sih gule.”

“Gule apa?”

“Tahu deh gule apa.”

“Gultik itu gule tikus!”

BLARRR!!!! Geledek serasa menyambar mulut Kang Kombor. Blaik tenan… Gule tikus? Kok ora ngomong kawit mau bocah iki. Kang Kombor jadi teringat ada kawan Kang Kombor yang diajak makan bakso di daerah Grogol. Setelah makan dia ditanya baksonya enak atau tidak. Kawan Kang Kombor itu jawab enak. Lalu dia ditanya, “Lu tahu nggak baso apa itu?” “Nggak tahu.” Jawab kawan Kang Kombor. “Lu mau tahu?” “Iya.” Selanjutnya kawan Kang Kombor dibawa ke dapur. Di sana dia melihat pekerja sedang menguliti tikus got. “Hah? jadi itu yang gue makan?” “Iya.” Kawan Kang Kombor itu diam sejenak. Lalu katanya, “Ah… tapi nggak apa-apa, enak ini.” Giliran kawannya yang menjebak yang bilang, “Sialan! gue salah menjebak orang…” “Hahaha….”

Tapi Kang Kombor bukan orang seperti itu. Perut Kang Kombor langsung mules. Baru denger gule tikus saja reflek dari perut langsung nggak enak begitu. Mules tapi mau dimuntahin tidak bisa. “Sialan Lu… Ngapain nggak bilang dari tadi kalau itu gule tikus? Tahu gitu kan gue pesen yang lain.”

“Hahahaha… hahaha… hahaha….” Kawan Kang Kombor yang ikut pada ketawa semua.

“Ngapain Lu pada ketawa semua? Perut gue mules tahu!!!” Kang Kombor tereak kesal.

“Hahaha… hahaha… hahaha…”

“Kampret! Udah menjebak gue, kalian malah pada ketawa ngakak. Seneng ya berhasil jebak gue?”

“Hahaha… hahaha… hahaha…” Masih saja mereka ketawa ngakak. Tukang gultik hanya senyum-senyum saja.

“Lain kali gue akan milih makanan gue sendiri kalau gue jalan bareng kalian. Teman-teman sialan!” Kang Kombor duduk di tembok pagar Blok M Plaza sambil memegangi perut yang mules.

“Mbor… Mbor…, gultik itu gule tikungan, bukan gule tikus!”

Gombal! Tetap saja perut ini telanjur mules.

 

 

asal gambar dari sini.

Komentar

Posting Komentar