Lampu Lalu Lintas Bertenaga Surya

Pengalaman Kang Kombor berlalu-lintas di Jakarta, banyak lampu pengatur lalu lintas yang tidak bekerja pada saat listrik padam. Akibatnya, lalu lintas jadi semrawut.

Dinas Perhubungan DKI mungkin perlu mencari alternatif tenaga listrik selain dari PLN agar pada saat listrik dari PLN padam, lampu pengatur lalu lintas dapat tetap bekerja. Karena sinar matahari di Indonesia sangat banyak, penggunaan sel solar untuk menghidupkan lampu pengatur lalu lintas merupakan pilihan yang dapat diambil. Dengan membuat lampu lalu lintas bertenaga surya, lampu pengatur lalu lintas itu akan tetap bekerja walaupun seantero Jakarta listriknya padam.

Bisa jadi sudah banyak lampu pengatur lalu lintas bertenaga surya di Jakarta walaupun Kang Kombor belum tahu. Untuk Daerah Istimewa Yogakarta, Kang Kombor sudah menemukan juga seperti lampu pengatur lalu lintas di Tempel dan di Ring Road Utara.

Kang Kombor yakin lampu penerangan jalan pun bisa mengaplikasikan teknologi yang sama, seperti yang Kang Kombor lihat di perempatan Jalur Lingkar Selatan dan Jl. Parangtritis di Yogyakarta. Setiap siang solar sel menangkap cahaya matahari yang kemudian diubah menjadi tenaga listrik dan dipergunakan untuk menghidupkan lampu pada malam harinya. Apabila seperti itu, listrik PLN yang setiap malam dipergunakan untuk menerangi jalan dapat dihemat. Pelanggan PLN yang tidak pernah lewat jalan yang diterangi lampu pun tidak perlu dipaksa untuk membayar Pajak Penerangan Jalan Umum.

Ada juga sebuah perumahan yang mengaplikasikan sel surya untuk menghidupkan lampu kedip kuning di depan gerbangnya. Penghematan listrik yang bersumber dari satu-satunya penyedia listrik di Indonesia yaitu PLN tentu dapat dihemat.

Komentar

  1. @Printing: Sinar matahari berlimpah di negara kita sehingga pemanfaatannya untuk sumber daya lampu lalu lintas atau lampu jalan dapat menghemat bahan bakar fosil.

    BalasHapus

Posting Komentar