Menghadap Ki Demang di Jogloabang

Setelah bertuwat-tuwit dengan @maztrie dan @suryaden, akhirnya hari ini saya menghadap Ki Demang di markas besarnya di Jogloabang. Sebagai pendatang baru di DIY walaupun asli Sleman, saya memerlukan diri untuk nyowani blogger yang juga aktivis sosial itu di pendopo Jogloabang. Pendatang memang wajib lapor kepada penguasa. Begitu unggah-ungguhnya.


Lokasi Joglo Abang tidak jauh dari rumah Kang Kombor. Jogloabang yang terletak di Pedukuhan Gombang, Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman itu hanya berjarak sekitar 15 menit waktu tempuh dari kediaman Kang Kombor. Kang Kombor berangkat mengendarai Si Ngorok dan tiba di Jogloabang pada pukul 16:15 WGKK (Waktu Gemini Kang Kombor). Karena Ki Demang Suryaden masih dalam perjalanan dari dalem Kasuryadenan ke Jogloabang maka Kang Kombor gunakan waktu untuk melihat-lihat suasana sekitar bangunan Jogloabang termasuk mengambil beberapa gambar.


Dari papan namanya, Jogloabang adalah sebuah Pusat Pelatihan Komunitas (Community Training Centre). Kalau dari websitenya, Jogloabang adalah sebuah venue yang dipergunakan untuk berkumpul dan sharing atas banyak idea yang ada di masyarakat. Jogloabang yang berdiri sejak 2008 itu juga menjadi tempat berkumpul jaringan Kaum Muda NU yang tergabung dalam Syarikat Indonesia, atau apapun yang bernuansa ide perjuangan untuk korban baik dari perspektif sejarah, politik, ekonomi maupun kebudayaan, serta satu lagi yang mungkin terlupa adalah Informasi dan Tehnologi.

Menarik bukan?


Kira-kira pukul lima sore Ki Demang Suryaden tiba di Jogloabang. Kami pun ngobrol di sisi Barat pendopo Jogloabang. Seperti halnya bertemu blogger yang lain, Suryaden dan Kang Kombor langsung ngobrol dengan cair walaupun pertemuan tadi adalah pertemuan pertama bagi kami. Terlepas dari perbedaan latar belakangnya, para blogger memiliki kimia yang sama sebagai blogger sehingga tidak ada sekat yang memisahkan antara blogger yang satu dengan blogger yang lain. Itu yang membuat pertemuan para blogger selalu berlangsung cair sejak jumpa pertama.

Banyak yang kami obrolkan di sisi Barat pendopo Jogloabang sampai maghrib tiba dan akhirnya kami pun pindah ke sisi Selatan pendopo Jogloabang. Setelah maghrib obrolan kami lanjutkan dengan topik obrolan yang bermacam-macam mulai dari cerita tentang Kopdar Blogger Nusantara, pengalaman bersama komunitas blogger, kondisi bangsa (#halah), sampai harapan dan greget untuk berkegiatan. Obrolan gado-gado di sisi Selatan pendopo Jogloabang itu berlangsung hingga pukul 21:45 WIKK gara-gara pada pukul setengah sepuluh malam Suryaden menanyakan hal yang nggak penting, "Arep mangan ora?". Hahaha... Suryaden menyindir Maztrie sebagai manusia yang punya rutinitas ngelih alias lapar. Eh, nggak tahunya dia sendiri juga ngelihan.

Kami pun kemudian pergi ke Sleman untuk mencari pengisi perut di sekitar Kantor Samsat Sleman. Sayangnya, para pedagang di sana sepertinya masih liburan Idul Adha sehingga Kang Kombor pun mengajak Suryaden untuk makan bakmi godhog di Buk Penthung tempat Kang Kombor dan Yu Kombor sering beli bihun godhog. Suryaden pesan bakmi goreng sedangkan Kang Kombor bihun rebus.

Di warung bakmi godhog kami masih juga ngobrol. Kami berbagi keinginan untuk bisa menyambangi Genthokelir Si Peternak Kambing PE di Purworejo dan mengunjungi Pak Sawali di Kendal. Maztrie yang konon katanya pada 2012 nanti akan pulang ke kampungnya di Tanah Perdikan Menoreh karena takut terjadi kiamat Suku Maya pun kami rasani juga. Dirasani untuk diajak cangkrukan ngobrol ngalor ngidul. Pun Sang Nanang juga kami absen untuk diajak ke Jogloabang karena Si Pendekar Tidar itu kalau ketemu Suryaden biasanya di Sate Pak Cip, Tempel. Terhadap Gempur, Kang Kombor mengapresiasi semangat dan energinya yang luar biasa.

Khusus untuk komunitas, Kang Kombor bercerita tentang KBBC dan TopiBambu. Suryaden sendiri menceritakan tentang Jogloabang dan KBJ yang baru dibentuk 25 Juni 2011 yang lalu.

Cangkrukan pindah-pindah lokasi itu akhirnya kami akhiri pukul sebelas malam. Suryaden kembali ke Jogloabang sedangkan Kang Kombor kembali ke rumah. Sungguh, tidak ada ruginya nyangkruk dengan Suryaden karena walaupun Kang Kombor lebih banyak bercerita tetapi harapan-harapan dan rencana-rencana lebih banyak disampaikan oleh Suryaden.

Di Penthung Kang Kombor sempat mengambil gambar Suryaden yang sedang menikmati bakmi gorengnya. Akan tetapi karena hasil jepretan kamera BlackBerry Gemini itu jelek oleh cahaya yang kurang, Kang Kombor tidak sampai hati menayangkan foto Suryaden di sini. Kang Kombor takut tampang Suryaden yang sudah jelek jadi jelek karena foto kurang cahaya itu.

Komentar

  1. Hahahaa...
    asemik, reportasene detil byanget taa.....

    Wis sesuk nek meh munggah Nggunung Kelir bareng2 wae kanggg, sisan dolan Seplawan rak cedhak taa...
    Dikepyak'ke kabeh balakurawa sapa reti sing kagungan dalem nglilak'ke wedhus siji kanggo kambing-guling...
    hihihii...

    #ngareup
    ~nglirik kang Totok-Genthokelir~

    BalasHapus
  2. Paling ora ya mimik cucus ben dha sehat to, Maz.

    BalasHapus
  3. Untung frekuensinya sama, ketemu pertama ya guyon ngalor ngidul. Suwun kang kudu dibales kopdar dinrumahmu ketemu yu kombor dan kombor yunior....

    Asli ketemu mahwndra uttunggadewa iso seminggu ora madang ming ngopi karo mikir nusantara, mugo jugo ae mastri iso dadi alarm perngelihan.. Eh. ?. Lha aku ya wedi semaput je kang. :-)

    BalasHapus
  4. Nggih ditengga rawuhipun, Ki Demang.

    ~nunggu sing arep semaput merga rung mangan~

    BalasHapus
  5. Hahahaa...
    aku saiki wsi waereg kanggg... ora klantih menehhh...
    Mau wis maem sate wedhus...

    BalasHapus
  6. Weh, jadi pengen ketemu Ki Demang :)

    Semoga kapan2 bisa silaturahim juga dengan Kang Kombor. Tempatnya Jogloabang ternyata unik, yah?

    BalasHapus
  7. Wah, berarti kopdar bulan ini bisa hadir pak? :D

    BalasHapus
  8. @Maztrie:
    Sokur nek ngono

    @anazkia:
    Mari... Mari Mbak Anazkia. Ki Demang orangnya ramah kok. Jogloabang juga menyenangkan dan nyaman.

    @I2-Harmony:
    Kapan dan di mana kopdarnya?

    BalasHapus
  9. joosss... ini klo dari kota Jogja
    t4nya JogloAbang ndlesep-ndlesep
    aku pernah kesasar waktu pertama kale maen kesana hahahaa :p

    BalasHapus
  10. @bimasakti85:
    Aku kalau tidak tanya Ki Demang pasti juga mubeng-mubeng soale ngikuti peta Google Earth mbingungi

    BalasHapus
  11. Penyakit.Us: Terimakasih. Semoga kita semua selalu sehat ya.

    BalasHapus
  12. Makasih banget nih ilmunya cukup bermanfaat...

    BalasHapus
  13. Mantap nih ilmunya makasih informasinya cukup berguna sekali...

    BalasHapus
  14. we'eh...jebul setahun silam namaku dirasani di sini to?

    BalasHapus

Posting Komentar