Refleksi Diri


Kang Kombor sedang sebel dengan Adang Darajatun yang setelah istrinya ketangkap baru ngomong macem-macem soal Miranda Swaray Goeltom. Belum selesai sebel, ada berita soal pembantaian di Mesuji. Eh, belum lagi itu selesai, ada suster ngesot jadi-jadian yang menuntut petugas keamanan apartemen yang melaksanakan tugas sebagai melakukan penganiayaan.

Menindaklanjuti semua itu, hanya satu yang Kang Kombor lakukan: bercermin. Cermin akan menunjukkan pada diri kita bagaimana wajah kita. Tampan atau tidak tampan, cantik atau tidak cantik, cermin akan merefleksikan dengan jujur.

Setelah bercermin dengan kaca cermin, Kang Kombor melakukan introspeksi. Menilai diri sendiri. Bertanya pada diri sendiri mengenai diri sendiri. Tak mungkin diri sendiri membohongi diri sendiri.

Kalau cermin saja berani jujur, masa sih kita kalah dari cermin? Cermin punya risiko pecah apabila manusia yang ingin melihat bayangan dirinya tidak terima dengan refleksi yang diberikan olehnya dan memukul dengan palu. Kita manusia kan bisa menghindar dan bahkan membalas. Mengapa kita harus kalah sama cermin?

Komentar

  1. karena cermin punya malu..dan manusia tidak punya malu.. #eh, kebalik ya? hehehe..

    BalasHapus
  2. Ahh...
    beneran kang, aku juga ikut sebel je ikii...
    mau tak tulis kesebelanku juga ahh.. boleh nggak...? masih berhenti di draft tuhh... :(

    BalasHapus
  3. Ay Ay, manusia punya malu jadinya banyak yang malu untuk jujur ya, mbak ay?

    Maztrie, hehehe... ndang ditulis wae...

    BalasHapus

Posting Komentar