JPO di Medari, Murangan dan Sleman Kepada Siapa Harus Diminta

3 April 2010 yang lalu, di blog ini Kang Kombor pernah menulis sebuah kiriman berjudul "Diperlukan Jembatan Penyeberangan Orang di Medari di atas Jl. Jogja - Magelang". Sayangnya, sampai kiriman ini dibuat, belum ada tanda-tanda Pemkab Sleman akan membangun Jembatan Penyeberangan Orang di atas Jl. Jogja - Magelang yang memiliki kepadatan lalu lintas sangat tinggi pada siang hari itu.

Kang Kombor juga pernah menulis Surat Warga di situs milik Pemkab Sleman pada 24 September 2012. Oleh admin situs tersebut hanya dijawab: "Terima kasih atas perhatian saudara terhadap fasilitas umum yang ada di wilayah Sleman."

Surat Warga kepada Bupati Sleman minta dibuatkan JPO di Medari, Murangan dan Sleman
Catatan: Jawaban admin: Terimakasih di tulis terima kasih, sapaan Saudara ditulis saudara.
Pada saat Rapat Dengar Pendapat Umum (Public Hearing) Rencana APBD 2013 Kabupaten Sleman (15 Oktober 2012) di Ruang Paripurna DPRD Kabupaten Sleman, di hadapan Wakil Rakyat pun Kang Kombor menyampaikan hal tersebut. Kang Kombor melakukan upaya-upaya itu semua karena jembatan penyeberangan orang memang sudah sangat diperlukan. Bukan hanya di Medari saja melainkan juga di Murangan dan di Sleman. Entah para Anggota Dewan itu peka terhadap permasalahan dan kebutuhan warga masyarakat yang diwakilinya atau tidak.

Di Murangan terdapat RSUD Sleman, SMP 2 Sleman, SMP Kanisius Sleman, dan SDN Triharjo. Semua fasilitas publik itu merupakan fasilitas yang mengharuskan banyak orang harus menyeberang Jl. Jogja - Magelang. Di Murangan itu setidaknya diperlukan sebuah jembatan penyeberangan orang.

Lokasi lain adalah di Sleman. Di Sleman setidaknya terdapat Pasar Sleman, SDN Sleman 1, Pegadaian dan SMK YPKK. Lokasi-lokasi itu juga mengharuskan banyak orang untuk menyeberang untuk menuju ke sana. Oleh karenanya, di Sleman pun setidaknya diperlukan sebuah jembatan penyeberangan orang.

Nah, sekarang, kepada siapa JPO di Medari, Murangan dan Sleman itu harus diminta? Secara umum, Kang Kombor pernah menulis di blog ini dan juga melalui beberapa kicauan di twitter. Secara khusus, kepada Bupati Sleman Kang Kombor sudah menulis di Surat Warga. Kepada Banggar DPRD Sleman, Kang Kombor juga sudah menyampaikan. Apa Kang Kombor harus meminta kepada rumput yang bergoyang?

Bukannya latah dengan Jokowi, Kang Kombor ingin sekali-sekali Bupati Sleman itu mencoba menyeberang di lokasi-lokasi yang Kang Kombor sebutkan itu. Tentu saja tanpa pengawalan. Kalau dengan pengawalan tentu Bupati akan diseberangkan oleh petugas. Menyeberang sendirilah, Pak Bupati. Panjenengan harus merasakan apa yang setiap hari dirasakan oleh Warga Sleman yang kesulitan menyeberang Jl. Jogja - Magelang.

Komentar

  1. sudah saatnya emang mereka mencontoh gubernur DKI yg baru tuh, jangan maunya enak terus :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang bagus patut dijadikan contoh, tidak usah malu-malu

      Hapus
    2. tapi sayangnya malahan banyak yg malu maluin kang, hehehe :D

      Hapus

Posting Komentar