Muara Binuangeun, Pelabuhan Nelayan Terbesar di Kabupaten Lebak Provinsi Banten

Masih dalam rangkaian perjalanan menyusuri pantai di Provinsi Banten. Setelah keluar dari Pondok Pantai Ciputih, saya dan Triono melanjutkan perjalanan kami untuk menyusuri pantai di wilayah Barat dan Selatan dari wilayah Barat Pulau Jawa alias Provinsi Banten.

Tidak jauh dari Pondok Pantai Ciputih terdapat gugusan perbukitan yang hijau asri dan menarik untuk difoto. Gunung Honje, begitu namanya. Triono pun keluar dengan kameranya sementara saya tetap berada di mobil. Saat itulah saya sapa seorang lelaki berperawakan kurus yang sebelumnya sempat ingin saya sapa saat saya melaluinya.
"Pak, mau ke mana?"
"Mau ke jalan raya," jawab bapak itu.
"Mari ikut kami saja, Kami mau ke Bayah, siapa tahu kita satu jalan."
"Bapak mau ke Bayah? Saya mau ke Cikeusik," kata bapak itu.
"Ya sudah ikut saya saja. Bapak nanti bisa turun di Wanasalam lalu lanjut ke Cikeusik," kata saya.
Menunjukkan rute perjalanan kepada Pak Aris
Selesai Triono mengambil gambar Gunung Honje dan pesawahan di kakinya, kami pun melanjutkan perjalanan. Rejeki Pak Aris -- demikian nama bapak itu yang saya ketahui belakangan setelah kami berjalan beberapa lama -- karena kami akhirnya mengambil rute Sumur - Cibaliung - Cigeulis - Cikeusik - Malingping - Bayah. Pak Aris tidak perlu turun di Wanasalam.

Jalan dari Ujung Kulon menuju Sumur yang melewati Ciputih Beach rusak parah. Setelah sampai Sumur ke Cibaliung agak lumayan. Ada jalan yang bagus dan ada pula beberapa ruas yang rusak. Begitu pun dari Cigeulis ke Cikeusik, ada jalan yang mulus dan ada pula yang rusak parah. Jalan yang sangat parah adalah antara Cikeusik dan Malingping. Mudah-mudahan segera diperbaiki.

Setelah menurunkan Pak Aris di Cikeusik kami melanjutkan perjalanan ke Bayah. Dari Malingping kami mengambil rute ke Bayah. Saya tidak bisa memuji keadaan jalan antara Malingping menuju Bayah itu sebagai bagus. Ya, memang keadaanya tidak bagus mau apa lagi...

Kira-kira pukul 10:45 WIB kami sampai di Muara Binuangeun. Itu adalah pelabuhan nelayan terbesar di Kabupaten Lebak. Di Muara Binuangeun kami berhenti lalu memfoto perahu-perahu nelayan yang ada di muara tersebut.









Sebenarnya kami bermaksud mampir ke lokasi wisata Pantai Binuangeun tetapi karena akses masuk ke Pantai Binuangeun melalui pasar yang ramai dengan jalan yang sempit, hal itu kami urungkan. Mobil yang sudah saya kemudikan ke arah Pantai Binuangeun pun saya putar balik dan kami pun melnajutkan perjalanan menuju Bayah.

Sebagai oleh-oleh berikut sebuah video yang memotret suasana di Muara Binuangeun pada Hari Minggu 18 Januari 2015 itu.

Komentar

Posting Komentar