Cara Membuat Kolam Terpal Gali untuk Gurame

Kang Kombor punya klangenan memelihara ikan di kolam. Karena pekarangan Kang Kombor tidak dekat dengan sungai yang mengalir, Kang Kombor pun membuat kolam terpal gali untuk memelihara ikan gurame. Cara membuat kolam terpal gali untuk gurame sangat mudah. Kita tinggal menggali kolam sesuai ukuran yang diinginkan lalu memasang terpal yang ukurannya cukup untuk menutup panjang x lebar x dalam kolam. Sebagai contoh, kolam terpal gali untuk gurame Kang Kombor dimensinya 5m x 7m x 1m maka Kang Kombor memakai terpal ukuran 8m x 10m. Lebar kolam 5m dan dalam 1m maka diperlukan setidaknya terpal dengan lebar 7m. Untuk panjang 7m diperlukan panjang terpal setidaknya 9m. Misalkan ukuran terpal 7m x 9m ada di pasaran, kita tidak lagi memiliki sisa terpal untuk dilipat dan diberi beban. Makanya, Kang Kombor memakai terpal 8m x 10m untuk kolam ukuran 5m x 7m x 1m. Tujuannya supaya ada sisa terpal untuk dilipat di pinggir kolam dan diberi beban penahan.

Pasca lebaran 2015 Kang Kombor bersama Punjul memperbaiki kolam yang sudah digali. Karena tepi kolam tidak rapi, Kang Kombor dan Punjul menyusun batako di dinding kolam terpal gurame agar dinding kolam menjadi rapi.

Punjul membersihkan kolam gali yang ditumbuhi rerumputan
Punjul membersihkan kolam gali yang ditumbuhi rerumputan
Dinding kolam dirapikan dengan diberi batako yang disusun
Dinding kolam dirapikan dengan diberi batako yang disusun
Punjul selesai menyusunbatako untuk dinding kolam
Punjul selesai menyusunbatako untuk dinding kolam
Karena musim kemarau 2015 diperkirakan akan panjang, Kang Kombor tidak segera memasang terpal di kolam yang sudah disusun batako di dindingnya. Saat itu bulan Juli 2015 saat kolam siap untuk dipasangi terpal. Kalau terpal dipasang, Kang Kombor khawatir sumur akan ngos-ngosan untuk mengisi kolam itu. Perlu waktu 2 hari 2 malam untuk mengisi penuh kolam itu dengan air dari sumur. Oleh karena itu, pemasangan terpal Kang Kombor tunda sampai musim hujan tiba.

Dalam waktu menunggu musim hujan tiba, ternyata batako perapih dinding kolam sempat rubuh karena tanahnya dicekeri ayam yang mencari cacing. Kang Kombor tidak segera memperbaiki karena akan diruntuhkan lagi oleh ayam-ayam. Mending Kang Kombor mengalah membiarkan ayam-ayam itu sepuasnya ceceker mencari makan di pinggir kolam yang memang tanahnya gembur karena baru saja tanah diurukkan untuk mengisi celah-celah batako.

Batako runtuh dicekeri ayam
Batako runtuh dicekeri ayam
Liburan Natal 2015 Kang Kombor dan Punjul kembali melanjutkan proyek pembuatan kolam terpal gali untuk gurame. Kegiatan diawali dengan perbaikan dinding batako yang runtuh dan dilanjutkan dengan membersihkan lantai kolam dari kotoran dan kerikil agar lantai kolam rata dan bersih dari kotoran maupun kerikil atau akar tanaman yang dapat melubangi terpal.

Punjul memperbaiki batako dinding kolam yang runtuh.
Punjul memperbaiki batako dinding kolam yang runtuh.
Punjul membersihkan lantai kolam
Punjul membersihkan lantai kolam

Lantai kolam disapu oleh Punjul supaya semakin bersih
Lantai kolam disapu oleh Punjul supaya semakin bersih
Setelah lantai kolam bersih dari kotoran dan kerikil atau benda tajam lainnya, Kang Kombor dan Punjul memasang terpal di kolam gali itu dan setelahnya mengisi kolam dengan air.

Kang Kombor dan Punjul memasang terpal
Kang Kombor dan Punjul memasang terpal
Kolam terpal gali diisi air
Kolam terpal gali diisi air
Kolam terpal gali sudah penuh terisi air
Kolam terpal gali sudah penuh terisi air
Kang Kombor punya kolam terpal lama yang sudah berisi air dan sudah dipakai untuk memelihara gurame. Karenanya, sebagian air di kolam itu Kang Kombor campurkan ke kolam baru. Memang tujuan Kang Kombor adalah memindahkan gurame di kolam lama ke kolam baru karena kolam lama akan Kang Kombor ganti terpalnya yang sudah berusia 3 tahun dan kebetulan pernah sobek waktu Kang Kombor memanen sebagian gurame untuk lauk di hari Lebaran :)

Air dari kolam lama dicampurkan supaya gurame yang dipindahkan tidak sulit menyesuaikan dengan air yang masih baru dari sumur. Kalau tidak ada kolam lama, Kang Kombor harus menunggu sampai sebulan supaya air yang dari sumur wayu kalau kata orang Jawa. Memang kalau kolam terpal baru dan baru diisi air langsung ditaburi ikan, besar kemungkinan akan banyak ikan yang mati. Mungkin karena air dari sumur sedikit kandungan gizi dan mineralnya. Entahlah...

Air kolam berwarna hijau
Air kolam berwarna hijau
Karena air di kolam terpal tidak mengalir, lama-lama air akan berwarna hijau karena lumut dan lain-lain. Kang Kombor tidak khawatir karena ikan gurame yang sudah hidup di kolam itu tetap akan hidup walaupun air berwarna hijau atau coklat. Hanya saja, karena air kolam tidak mengalir, Kang Kombor hanya memberi makan ikan gurame dengan lumbu senthe dan Kang Kombor cacahin lompong senthe. Kadang-kadang daun pepaya atau daun singkong juga Kang Kombor pakai untuk memberi makan ikan gurame di kolam terpal gurame Kang Kombor. Semuanya organik.

Musim hujan air tidak terlalu hijau pekat
Musim hujan air tidak terlalu hijau pekat
Alhamdulillah intensitas hujan di bulan Januari dan Februari 2016 cukup tinggi di rumah Kang Kombor sehingga kolam terpal gurame Kang Kombor selalu diisi dengan air segar oleh alam. Air kolam pun menjadi tidak terlalu pekat karena selalu ditambah oleh hujan. Hanya di musim kemarau saja Kang Kombor sering menambah air kolam karena tingkat penguapan yang tinggi di musim kemarau.

Hasil kolam terpal gurame
Hasil kolam terpal gurame
Karena membuat kolam terpal hanya sebagai klangenan bukan sebagai sarana budidaya, Kang Kombor sabar menunggu ikan menjadi besar. Di atas itu hasil kolam terpal gurame berupa gurame yang Kang Kombor piara selama 2 tahun. Ukuran waktu Kang Kombor tebar sebesar telapak tangan. Kang Kombor nilai sih asyik-asyik saja memiliki klangenan yang bisa dinikmati.

Komentar