Tak Ada Yang Tak Mungkin untuk Kita, Kejarlah Impianmu

Mungkin ada di antara kita yang tidak berani untuk memiliki impian karena saking banyaknya keterbatasan yang dimiliki. Sebaiknya tidak begitu. Kita harus tetap memiliki impian dan berusaha keras untuk mengejar impian kita itu. Keterbatasan yang ada tidak perlu kita lihat sebagai penghalang atau penghambat. Justru keterbatasan yang ada akan membuat kita kreatif untuk mencari solusi guna menyiasati keterbatasan itu.


Kita tentu tidak pernah berpikir bahwa seorang yang tuna netra akan mampu menjadi penghafal Kitab Suci Al-Qur’an karena banyak orang yang panca inderanya lengkap dan normal tidak mampu menjadi penghafal Al-Qur’an. Buktinya, ada muslimin dan muslimah penghafal Al-Qur’an yang tuna netra. Keterbatasan indera penglihatannya tidak menjadi penghalang bagi mereka para tuna netra penghafal Al-Qur’an itu. Karena tidak dapat melihat, ada yang menggunakan indera pendengarannya dan kekuatan ingatannya untuk menghafal Al-Qur’an. Dari Indonesia, ada Ayu Fajar Lestari dan Masyita, dua orang hafidzah tuna netra yang kita tahu dari pemberitaan. Selain keduanya, masih banyak hafidz dan hafidzah tuna netra yang lain.

masyita hafidzah tuna netra

ayu fajar lestari hafidzah tuna netra

Mungkin kita juga berpikir seseorang yang tidak memiliki kaki akan mampu mendaki gunung. Faktanya tidak seperti itu. Ada pendaki gunung yang tidak memiliki kaki, namanya Spencer West. Pendaki gunung yang kehilangan kaki sejak umur tiga tahun karena penyakit kelainan genetik di tulang punggungnya itu berhasil mendaki gunung tertinggi di Afrika, Gunung Kilimanjaro. Di China ada Chen Zou, pendaki gunung tanpa kaki yang telah mendaki lima gunung terkenal di China. Di Indonesia ada Achmad Dzulkarnain atau Duzel, pemuda yang berasal dari Desa Benelanlor, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur, yang tidak memiliki tangan dan kaki tetapi berhasil mencapai puncak Gunung Ijen yang berada di perbatasan Banyuwangi dan Situbondo. Di Malaysia, ada Azrulkan Hasrullah, seorang pemuda yang kakinya lumpuh yang mendaki Gunung Kinabalu. Ketiga pendaki gunung itu tidak menjadikan keterbatasan fisik mereka, yaitu tidak memiliki kaki dan kaki lumpuh, sebagai penghalang impian mereka untuk mendaki gunung.

spencer west pendaki gunung tanpa kaki

achmad dzulkarnain pendaki gunung tanpa tangan dan kaki

Tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Oleh karena itu, kita harus tetap memiliki impian dan berusaha keras untuk mewujudkan impian kita itu. Keterbatasan bukan untuk menjadi penghalang atau penghambat, justru keterbatasan itu harus kita carikan solusi untuk mensiasati.

Komentar