Selad Solo |
Bukan, ini bukan Selad dari Solo Paragon. Ini cerita tentang selad, makanan khas Solo yang kami makan di dekat Solo Paragon. Eh, tapi benar juga Selad Solo Paragon karena kami makan selad itu di warung Sop & Selad SOLO * PARAGON.
[+] : Jadi, itu selad dari Solo Paragon bukan, Kang?
[=] : Ah embuh, yang penting aku makan Selad SoloBegini ceritanya, Kawan-Kawan. Pada Selasa (13/12), empat orang Blogger Jogja dan empat orang Blogger Solo berkumpul di Solo Paragon Hotel & Residence di Solo untuk mengikuti briefing peliputan kegiatan Asean Para Games VI/2011 yang diselenggarakan di Solo. Keempat blogger dari Solo adalah Pakde Blontank, Dony Alfan, Hassan dan Nenden. Sedangkan, yang dari Jogja ada Ki Demang Suryaden, Heru LS, Azhie Kurosaki dan Kang Kombor sendiri.
Kami di Solo Paragon sejak pukul sembilan pagi. Briefing dilakukan sekitar setengah sepuluh di ruang Media Press Conference di Solo Paragon. Selesai briefing kami masih bincang-bincang di sana sampai waktunya makan siang. Di antara menunggu di ruang MPC itulah Kang Kombor sempat mendengar, "This is Klepon, traditional food from Solo." Kang Kombor sempat berteriak, "Solo????!!!!" Apa benar Klepon berasal dari Solo?
Eh, kembali ke laptop. Waktu makan siang telah tiba. Kami yang ada di situ minus Nenden yang sudah meninggalkan Solo Paragon duluan akan pergi makan ke luar. Mas Luhur, salah satu redaktur Media APG VI/2011 berkata, "Makan di sini saja. Di sini ada kok." "Kan kita nggak bisa masuk ke sana, Mas." Kang Kombor menimpali. "Ah, kata siapa? Ayo sama-sama ke sana." Maka kami pun keluar dari ruang MPC dan menuju ke sekitar ruang-ruang bernama Saphire. Ada Red Saphire, Blue Saphire, dll.
Lorong menuju ruang itu sudah disterilkan dari umum. Ada tulisan "RESTRICTED No Media (E, EP, RT-1, RT-2)". Maka ketika tiba di tempat penjagaan pun kami dilarang masuk, termasuk Mas Luhur yang sebelumnya boleh masuk ke sana. Pasalnya apa? Hahaha... ID Card Mas Luhur sebelumnya berkode WF. Akan tetapi, karena Mas Luhur ingin bisa mengakses Media Center, Media Press Conference dan Host Broadcaster, Mas Luhur minta dibuatkan ID Card baru berkode E seperti punya Kang Kombor. Hahaha... Salah sendiri minta ganti kode. Siapa yang suruh?
Di tempat itu sempat juga ada adu mulut jurnalis yang lain dengan polisi yang menjaga area tersebut. Kang Kombor sih malas beradu mulut dengan mereka karena mereka melaksanakan tugas sesuai arahan. Apalagi hanya untuk makan. Kang Kombor belum miskin-miskin amat untuk beli makan di luar. Maka Ki Demang Suryaden pun langsung ngacir pergi, "Ayo mangan neng njaba!".
Sambil pincang-pincang karena jempol kaki kanan Kang Kombor bengkak asam urat, kami pun berjalan meninggalkan Hotel Solo Paragon. Kira-kira 100 meter dari sana ada sebuah warung sop dan selad. Namanya "SOP & SELAD SOLO * PARAGON". Kami pun masuk ke sana. Pakde Blontank dan Nenden tidak ikutan. Macam-macam yang kami pesan. Azhie dan Kang Kombor makan Selad. Yang lain pada makan sop.
Jadi ya begitulah, kami makan Selad Solo Paragon!
Naruto makan Selad |
Dony, Suryaden, Azhie |
Heru, Hassan Luhur |
Selesai makan, kami Blogger Jogja dan Blogger Solo pergi ke Rumah Blogger Indonesia, markasnya Bengawan.
jadi kayak semur ya?
BalasHapusdi Solo kan?..pan kapan nyobain ah.. :)
hemm....
BalasHapusKekraban seperti ini memang tiada duanya...
:)
Ay Ay, bistik dikuahin semur, hehehe...
BalasHapusmaztrie, betul maz. setuju sekali.
Nice info. Thanks for sharing.
BalasHapus