Halo Kawan-Kawan, mari kita lanjutkan acara jalan-jalan menyusuri pantai di Provinsi Banten. Setelah mengunjungi Pantai Ciputih, Pelabuhan Nelayan Muara Binuangeun, dan Pantai Karang, kini saya tiba di Pantai Bayah.
Lokasi Pantai Bayah yang saya singgahi bersama Triono adalah pantai yang menghampar di Kota Kecamatan Bayah. Pantainya berpasir coklat seperti Pantai Parangtritis di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Walaupun hamparan pasirnya tidak seluas Parangtritis, apabila dikelola dengan baik mestinya Pantai Bayah bisa juga dijadikan tujuan wisata yang mengasyikkan.
Sayang memang, Pantai Bayah sepertinya tidak dikelola dengan baik. Sampah yang berasal dari patahan ranting, sabut kelapa, tandan kelapa bercampur dengan sampah lainnya terhampar di sepanjang tepian pantai.
Berbeda dengan Parngtritis yang ramai, Pantai Bayah tergolong sepi. Waktu saya dan Triono tiba di Pantai Bayah sekitar pukul tiga sore, tidak banyak orang yang berkunjung ke Pantai Bayah. Wisatawan lokal dari Pesisir Selatan Lebak mungkin sudah bosan dengan pantai yang menghampar di sepanjang Selatan Lebak. Wisatawan dari luar Lebak sepertinya terkendala dengan transportasi dan infrastruktur jalan yang tidak bisa dikatakan bagus.
Selain pantai, hal lain yang mungkin akan menjadikan Bayah terkenal adalah pabrik semen. Di Bayah sedang dibangun pabrik semen yang mengambil kapur dari pegunungan kapur yang ada di wilayah Kecamatan Bayah. Pabrik semen itu lokasinya sekitar 3 km ke arah Timur dari pantai yang saya kunjungi.
Berikut foto-foto suasana Bayah yang saya ambil dengan kamera hp saya.
Angkot jurusan Bayah - Malingping. |
Pandangan ke arah Timur. Bangunan yang menjulang di sana itulah pabrik semen di Bayah |
Pandangan ke arah Barat |
Pandangan ke arah Barat |
Sampah yang mengganggu |
Nice article! Thanks for sharing.
BalasHapus