Beternak Nama Domain Lokal .Web.ID

nama domain lokal dot ID

Domain .Web.ID

Dulu Kang Kombor suka beternak nama domain internasional (internic) terutama dot com. Kang Kombor memakai tld internasional itu untuk blog yang sasaran pembacanya di manca negara sana.

Itu dulu. Dulu waktu Kang Kombor masih bikin blog otomatis pakai wordpress. Sekarang Kang Kombor beralih ke Blogger lagi dan menempatkan blog di blogspot. Kang Kombor yang hanya kuat membayar shared hosting sudah capai karena akun web hosting Kang Kombor selalu kena tangguh (suspension).

Mas Sigit dari PANDI dalam acara JMR 2012 mengatakan nama domain ID baru dipakai sekitar 55.000. Padahal, jumlah pengguna internet di Indonesia sebanyak 55 juta. Malaysia yang pengguna internetnya tidak sebanyak Indonesia domain lokalnya sudah sekitar 90 ribuan. Singapura yang lebih kecil lagi, domain lokal singapura sudah lebih dari 100 ribuan. Indonesia kok kalah ya?

“Lebih banyak orang Indonesia pakai domain internasional daripada domain lokal.” kata Mas Sigit.

Peluang Nama Domain Lokal untuk PANDI

Sebenarnya domain lokal memiliki peluang besar untuk dipergunakan oleh masyarakat daring Indonesia. Alasannya:

  1. Pengguna internet di Indonesia yang banyak dan akan semakin banyak
  2. Belum banyak pelaku usaha yang memiliki website atau menggunakan internet untuk menunjang bisnisnya
  3. Indonesia memiliki 5,5 juta narablog yang sebagian sangat besar dari antaranya masih menggunakan subdomain dari penyedia layanan blog

PANDI, menurut Kang Kombor, perlu rajin menyosialisasikan nama domain ID kepada para narablog yang jumlahnya 5,5 juta itu. Dapat 10% saja sudah akan 550.000 nama domain lokal ID yang akan dipakai.

Peluang Nama Domain Lokal untuk Narablog

Sebenarnya, banyak narablog yang menggunakan domain internasional karena mitos bahwa nama domain internasional akan lebih mudah diindeks oleh Google dan akan mendapat ranking tinggi di hasil pencarian Google. Faktanya, di luar sana ada jutaan website dengan nama domain internasional dan tidak semua dapat ranking bagus. Ranking mesin pencari akan kembali kepada kekuatan SEO masing-masing. Penggunaan nama domain hanya salah satu dari banyak unsur SEO.

Apabila blog kita berbahasa Inggris dan sasaran pembaca blog kita adalah pembaca internasional, penggunaan nama domain internasional akan bagus. Sebaliknya, apabila blog kita berbahasa Indonesia dan sasaran pembaca kita adalah pembaca lokal, penggunaan nama domain lokal akan oke-oke juga.

Saat ini, Google sudah menerapkan unsur lokalisasi pada hasil pencariannya. Misalnya, Kang Kombor di New York mencari “chinese food” di Google. Yang akan muncul pada ranking atas adalah ‘chinese food” yang di sekitar New York. Pencari yang di Hawaii akan menemukan di SERP Google hal yang berbeda dari yang Kang Kombor cari di New York. Nah, mestinya hal itu juga berlaku di Indonesia kan? Para pencari uang di internet yang berasal dari Indonesia banyak yang pusing karena lokalisasi konten oleh Google itu, hehehe…

Baiklah, peluang penggunaan nama domain lokal ID bagi narablog Kang Kombor hubungkan dengan kehadiran AdSense Bahasa Indonesia. Kalau dulu penerbit AdSense ramai-ramai menulis dengan Bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, kini peluang bagi narablog berbahasa Indonesia untuk mendapatkan dolar dari AdSense dari konten berbahasa Indonesia terbuka lebar. Dus, karena sasaran pembacanya lokal, menggunakan nama domain lokal pun akan oke.

Kombor.com ini Kang Kombor sisipi AdSense dan ternyata walaupun sedikit ada juga hasilnya. Coba silakan lihat di bawah ini skrinsyutnya daripada dikatakan hoax.

adsense kombor bahasa indonesia

Memang kecil mengingat AdSense dipasang di blog Bahasa Indonesia dan blog ini traffic-nya tidak terlalu tinggi. Akan tetapi, Kang Kombor melihat peluangnya. Bayangkan apabila kita memiliki blog atau website berbahasa Indonesia yang memiliki angka kunjungan sangat tinggi. Tentu penghasilan AdSense-nya akan lebih besar dari yang dihasilkan blog ini.

Atau, kita main kuantitas. Kita miliki 10 blog yang sama dengan blog ini, harapannya, setiap bulan ada $61,2 yang didapat dengan asumsi tingkat kunjungan dan klik iklan sama. Pendapatan sekecil itu selama sebulan cukuplah untuk biaya pengganti bayar domain .web.id yang setahunnya hanya Rp25.000,-. Dengan blog memakai blogspot, tidak ada biaya hosting yang harus dikeluarkan.

Kang Kombor melihat sisi positifnya saja bahwa ada peluang yang terbuka untuk kita tinggal kita mau mengambil peluang itu atau tidak.

Harapan untuk PANDI

Kang Kombor mengharap PANDI dapat segera memperbolehkan TLD dot ID untuk dipakai oleh WNI. Kang Kombor mengharapkan ini sejak lama.

Nama Domain Lokal Milik Kang Kombor

Kang Kombor bermain domain lokal sejak 2010. sampai saat ini ada 13 domain lokal yang Kang Kombor miliki, semuanya .web.id. Yang terbaru adalah anak.web.id. Kebanyakan waktu itu domainnya nganggur. Baru-baru ini saja Kang Kombor pakai untuk jadi nama domain blog yang masih Kang Kombor bangun.

Kawan-Kawan bagaimana? Apakah punya nama domain lokal? Ayo kita pakai nama domain lokal itu sebagai identitas nasional kita!

Komentar

  1. Weh dapat pertamaxx nih kayaknya hehehe...
    Domain dari PANDI juga ga kalah SEO kok, tp sy blm ada kesempatan dn minta utk beli - malahan lagi ternak blogspot dg sehari bikin puluhan blog hahaha... salam sukses bt kang kombor//

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beternak blogspot juga tidak apa-apa. Hanya saja kalau blognya butuh domain, pakai .web.id juga oke kalau sasaran pembacanya lokal.

      Hapus
  2. wah sepertiny harus di coba nih beternak domain :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksudnya beternak itu dipergunakan. Kadang kan ada yang hanya diparkir...

      Hapus
  3. hihi... ini mungkin yah yg dibilang peternak blog. mantap, jadi ingat Abah Arsyad yang konon katanya punya 60 blog dan semuanya AKTIF

    **woww!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap itu Abah Arsyad. Aku belum sebanyak itu. Investasi bikin blog siapa tahu bisa bermanfaat untuk menjaring recehan.

      Hapus
  4. ternak blog web id keliatannya emang gpp kang.. murah lagi hehe...
    o ya nanti mlm bs ikut raul nek bs sertifikat dan jg form pendaftaran relawan TIK bs dibawa mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup, murah. .web.id hanya 25ribu setahun. Untuk beli .com di registrar Indonesia Rp100rb sudah bisa untuk 4 tahun kalau .web.id.

      Hapus
  5. Iya sih mas, Saya malah redirect nih dari web.id to .info
    belum genap 1 bulan lagi.
    benar sekali dikarenakan adsense sdh support indonesia, sepertinya domain lokal bisa jadi alternatif dengan cara apa yang anda katakan tersebut.
    Tapi, lagi-lagi memeliharanya yang mungkin masih susah di terapkan.
    Dan tahap awal yang perlu diperhatikan apabila ingin di monitez tentukan traffic yang lumayan banyak pengunjung.
    Jadi menurut saya.
    Berbicara domain lokal kenapa sy harus pindah ke tld, alasannya mungkin karena kontent domain ang sudah berubah fungsi, walaupun tdk ada hukum yng mengaturnya..
    btw, saya doakan semoga sukses dengan adsensenya..
    terakhir apakah semua domain lokal dipasang dengan adsense sob ..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. monetasi dengan ppc memang kuncinya traffic. itu akan memperbesar peluang iklan diklik.

      btw, memang tidak ada hukum yang mengatur penggunaan nama domain apakah harus .we.id atau tld internic. itu selera saja.

      saya merindukan tld .id daripadak make .me

      Hapus
  6. setuju kang!! saya kemarin ikut #JMR2012 juga dapet domain web id gratisan tapi sampai sekarang kok belum ada konfirmasi email ya?? :(
    #Bangga pakai ID

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, dulu yang pada dapat gratisan di malang juga belum aktif. saya sih daftar dari register.pandi.web.id

      Hapus
  7. Saya pernah punya, lewat pandi...tapi sekarang sdh expired. Nggak pernah dipakai.

    Mungkin nanti akan ikutan Kang Kombor, bukan beternak blog, tp beternak tuyul yang pake adsense.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mas bagus bisa cari domain .web.id yang ada hubungannya dengan konten blognya. sebelum saya beli semua nanti nama domain yang berhubungan dengan blog mas bagus :D

      Hapus
  8. Saya masih berharap Pandi mengeluarkan .id
    Kalo ada, saya pasti memakainya. :)
    Apa kita bikin petisi saja, kang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tahun 2007 saya pernah bikin petisi. Sejauh ini baru ada 32 tanda tangan.

      Cek petisinya di http://www.petitiononline.com/domainid/petition.html

      Hapus
  9. domain .web.id boleh jg yah om buat pelajar yang uang jajannya pas2an :D hem, tp kapan yah bisa beli domain ? ga tw caranya n belom punya credit card :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau .web.id gak perlu kartu kredit. bisa dibayar via transfer bca atau mandiri.

      Hapus
  10. Belum lama ini saya juga daftar domain web.id, Kang. Bukan apa-apa, cuma kepingin dan merasa Indonesia saja hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. bagus itu mas. paling tidak kita membantu pandi agar domain indonesia makin banyak dipakai oleh orang indonesia sendiri.

      Hapus
  11. membuka pandangan baru niy kang..jadi semangat buat hidupin lagi blog bahasa indonesia...nuwun

    BalasHapus
  12. Wah bagus nih inspirasinya moga sukses terus nih....

    BalasHapus
  13. Mkasih nih informasinya cukup berguna salam kenal gan...

    BalasHapus
  14. makasih banyak ya gan sudah mau berbagi ilmunya

    BalasHapus
  15. thanks banget infonya sangat bermanfaat sekali nih

    BalasHapus
  16. iya kan, lebih bagus dot id, heheh...saya masih pake gratisan, hadeuh....domain .com yang saya incar sudah di beli orang, makanya sekarang lagi pilih yang domain lokal saja.

    BalasHapus

Posting Komentar